You are here: Home
^Kembali Ke Atas
SAMBUT HARI RAYA GALUNGAN,
PERBEKEL BEBANDEM, PERANGKAT DESA
BESERTA STAF BUMDES ‘NAMPAH’.
Penanggung jawab : I Gede Partadana, SH
Bebandem, 6 September 2016
Hari Raya Galungan yang jatuh pada hari Buda Kliwon Dungulan merupakan hari yang diperingati Umat Hindu setiap enam bulan sekali. Hari ini merupakan peringatan bagi kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan). Salah satu hari besar bagi Umat Hindu ini terdiri dari beberapa rangkaian upacara yang dilakukan dari jauh hari sebelumnya. Salah satu rangkaianya ada yang disebut dengan penampahan galungan, yang jatuh pada hari Selasa Wage Dungulan. Pada hari ini biasanya dilakukan kegiatan ‘nampah’ atau menyembelih babi atau hewan lainya untuk dijadikan sarana upakara di hari Galungan. Perbekel Bebandem bersama seluruh perangkat desa sertastaf BUMDes ikut merayakan dan menyambut hari raya Galungan ini dengan ‘nampah’. Dua ekor babi dengan berat 222 kg dibagi menjadi 26 bagian. Kegiatan yang dilakukan di Banjar Adat Kayuputih ini rutin dilakukan sebagai wujud rasa syukur dan juga untuk lebih mempererat hubungan antar perangkat desa.
Disamping kegiatan menyembelih hewan ini, makna yang sebenarnya dari hari Penampahan galungan ini adalah hari untuk mengalahkan Bhutakala dengan upacaka ‘mebyakala’ dengan tujuan memangkas atau menghilangkan sifat kebinatangan yang ada dalam diri manusia, karena musuh yang sebenarnya ada dalam diri manusia (sad ripu, sad atatayi, sapta timira, dll) bukan dari luar diri kita(lie85).
Bulan agustus adalah bulan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Di tahun 2016 ini bangsa Indonesia merayakan kemerdekaan yang telah dikumandangkan 71 tahun yang lalu. Sebagai wujud partisipasi, BUMDes ‘Bandem Jagadhita’ juga ikut memeriahkan bulan agustus ini. Apa saja kegiatan dibulan agustus ini??? Mari kita simak ulasannya!!!
Salah satu kegiatan rutin tahunan yang dialaksanakan adalah menghias kantor dengan hiasan serba Merah-Putih dan menaikkan Bendera Merah Putih. Kegiatan ini dilakukan untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur untuk merebut kemerdekaan dan mengibarkan Bendera Merah Putih.
Salah satu kebudayaan atau kesenian tradisional dari kabupaten Karangsem adalah genjek. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Karangasem dalam melestarikan genjek adalah menggelar kegiatan Genjek Kolosal. Kegiatan yang bertempat di salah satu peninggalan sejarah dari zaman kerajaan karangasem, yakni Taman Soekasada Ujung di Desa Tumbu diikuti oleh 15.361 orang yang secara bersamaan “megenjekan”. Kegiatan Genjek Kolosal ini dibuka oleh Wakil Gubernur Bali bapak I Ketut Sudikerta, serta dihadiri jug aoleh Presiden yang ke-6, bapak Susilo Bambang Yodhoyono, dari unsur DPR RI hadir bapak Setya Novanto, anggota DPD RI dihadiri oleh bapak Arya Wedakarna, serta seluruh pejabat dilingkungan Kabupaten Karanasem.
Dalam memeriahkan HUT RI ke-71, dilaksanakan pula lomba gerak jalan 45 km. Gerak jalan ini dilakukan tanggal 13 Agustus 2016 yang mengambil start dari Yeh Malet kemudian menuju kota Amlapura dan finish di Gor Gunung Agung. Gerak jalan ini diikuti sekitar ±70 regu yang ikut berlomba serta masing-masing instansi pemerintahan serta desa dinas ikut menjadi regu partisipasi. Ramainya penonton si sepanjang jalan sambil memberi semangat kepada seluruh regu menjadikan suasana lomba lebih ramai.
Terlepas dari kegiatan HUT RI, BUMDes ‘Bandem Jagadhita’ mencoba melakukan pengembangan usaha. Usaha yang dipilih adalah kerjasama Budidaya Lele. Usaha ini dipilih tidak terlepas juga dari adanya kelompok pemanfaat yang melakukan usaha budidaya lele. Usaha ini terletak sekitar 100 meter disebelah timur laut kantor BUMDes. Semoga usaha ini bisa berjalan dengan lancar sehingga kedepannya bisa berkembang dan mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di desa Bebandem.
Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 31 Agustus 2016 bersamaan dengan kegiatan Pelatihan/Bintek bagi perangkat desa di desa Bebandem. Lokasi study banding adalah BUMDes Kerta Laba di Desa Dawan Kaler, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Rombongan kami disambut baik oleh Perbekel Desa Dawan Kaler, serta di hadiri juga oleh Camat Dawan, Sekdes, serta Pengelola BUMDes Desa Dawan Kaler. Setelah disambut di aula kantor desa, kegiatan dilanjutkan mengunjungi kantor BUMDes dan Pengelolaan Air Minum Dalam Kemasan.
Dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sehat baik secara rohani dan jasmani Desa Bebandem setiap dua tahun sekali menyelenggarakan kegiatan Pekan Olah Raga dan Seni ( PORSENIDes ) dengan melibatkan komponen masyarakat terutama generasi muda dan anak anak sekolah. Kegiatan setiap tahunnya menyesuaikan dengan alokasi anggaran desa yang ada dan partisifasi lembaga maupun instansi yang ada di wilayah Desa Bebandem . Dukungan dan partisifasi lembaga dan komponen masyarakat sangat merespon positip kegiatan ini.
Pada Tahun 2015 peneyelenggaraan PORSENIDes dilakukan dengan dua kategori kegiatan yang meliputi jalan santai berhadiah sebagai kegiatan olah raganya yang sekaligus disertai lomba anak anak sekolah dalam pengumpulan sampah plastik dan di bidang seni pada malam harinya menampilan pentas tari dan dolanan anak anak yang akan pentas dalam ajang Pekan Kesnian Bali ( PKB )
Karang Taruna Desa Bebandem diresmikan oleh Kepala Kantor Sosial Kabupaten Karangasem pada tanggal 8 September 1990 bertempat di Gedung Kesenian Bebandem. Tentunya kita sangat bersyukur sekali karena dari sejak dibangunnya Karang Taruna ini masih tetap mampu melaksanakan kegiatan secara terus menerus walaupun hanya baru sekali melakukan konsolidasi kepengurusan. Karang Taruna Desa Bebandem, yang dibentuk berdasarkan musyawarah para tokoh masyarakat bersama Kepala Kantor Dinas Sosial Karangasem pada bulan September 1990 yang dimediasi oleh Prebekel Bebendem serta didukung oleh para generasi muda dan sekehe teruna yang ada di Wilayah Desa Bebandem.
Karang Taruna Desa Bebandem diberi nama EKA SATYA YOWANA BHAKTI yang artinya organisasi sosial para generasi muda menyatukan diri dan persepsi dalam satu ucapan berjanji mengabdikan diri kepada masyarakat dan pemerintah guna terwujudnya cita-cita pembangunan yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Adapun Prestasi tertinggi yang pernah diraih Karanga Taruna Eka satya Yowana Bhakti adalah peringlkat III Lomba Karang Taruna Tingkat Provinsi Bali Tahun 2011 dan tentu harapan setelah mendapatkan penghargaan dimnaksud diharapkan dapat memacu karang taruna untuk lebih meningkatkan program dan kegiatannya di kemudian hari