You are here: Home
^Kembali Ke Atas
BUMDes BEBANDEM IKUTI WORKSHOP
PENINGKATAN KAPABILITAS BUMD/BUM Desa
Sebuah badan usaha yang baik sudah tentu akan didukung oleh kinerja yang baik juga oleh para anggota/karyawan. Peningkatan kinerja selalu dituntut oleh atasan, apalagi terkait dengan perkembangan organisasi. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja, salah satunya dengan mengikuti pelatihan/workshop. Dengan mengikuti pelatihan/workshop ini kita akan memperoleh ilmu yang baru sehingga bisa menambah wawasan serta bertemu dengan orang-orang baru yang bisa memberikan pemikiran baru dalam melakukan pekerjaan. Hal ini juga menjadi perhatian dari BPKP Perwakilan Provinsi Bali.
Sesuai dengan surat Nomor S-2388/PW22/4/2016 dari BPKP dalam rangka mendukung peningkatan kinerja Badan Usaha Milik Daerah/Badan Usaha Milik Desa untuk wilayah bagian timur, BUMDes “Bandem Jagadhita” mengirimkan dua orang peserta untuk mengikuti Workshop Peningkatan Kapabilitas BUMD yang diselenggarakan oleh Deputi Bidang Akuntan Negara BPKP. Workshop ini dilaksanakan tanggal 22 s.d 23 September 2016 yang bertempat di Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Bali, Jl.Kapten Tantular Denpasar. Workshop yang dilaksanakan mengangkat materi tentang Good Corporate Govermance (GCG) BUMD, Manajemen Risiko dan Sistem Pengendalian Intern Bagi BUMD dan Sistem Informasi Akuntansi bagi BUM Desa. Materi tersebut disampaikan oleh narasumber dari Tim BPKP Pusat, yang diikuti oleh lima Perusahaan Daerah dan dua belas Badan Usaha Milik Desa di wilayah Bali.
Setiap negara, provinsi dan juga daerah tidak bisa terhindarkan dari bencana alam. Bencana alam bermacam-macam bentuknya seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, gunung meletus, tsunami, kebakaran dan lain sebagainya. Bencana yang terjadi memang kehendak alam, namun kita sebagai manusia hanya bisa melakukan prediksi terhadap bencana yang akan terjadi dan berusaha untuk menghindari bencana tersebut. Maka dari itu sangatlah perlu untuk membentuk regu penyelamat jika terjadi bencana seperti salah satunya BNPB.BNPB yang mempunyai tugas membantu Presiden dalam mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penanganan bencana dan kedaruratan secara terpadu serta melaksanakan penanganan bencana dan kedaruratan mulai dari sebelum, pada saat dan setelah terjadi bencana yang meliputi kesiapsiagaan, penanganan darurat dan pemulihan sudah ada di berbagai daerah yang kemudian dikenal dengan BPBD.
Untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menanggulangi bencana yang terjadi diberbagai daerah, BPBD Provinsi melakukan pelatihan terkait peningkatan kapasitas relawan penanggulangan bencana. Pelatihan ini dilaksanakan selama dua hari (22-23/9) yang bertempat di Balai Pelatihan Kesehatan (BAPELKES) Provinsi Bali, Jl. Gumitir No.135 Biaung Denpasar. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan relawan seluruh Bali dan khusus kabupaten Karangasem mengirimkan 4 orang relawan yakni relawan Desa Bebandem 1 orang, relawan Desa Purwakerti 1 orang dan relawan Desa Selat 2 orang.
Rabu (21/9) adalah hari baik untuk memulai usaha dibidang peternakan/perikanan. Bagi umat Hindu, hari baik sangat memegang peranan penting dalam memulai suatu usaha. Inilah yang menjadi salah satu dasar ditebarnya bibit lele sebagi pengembangan usaha baru BUMDes “Bandem Jagadhita”. “Bibit yang kami tebar sebagai permulaan baru 10.000 ekor bibit lele sangkuriang. Setelah satu minggu baru akan dipilah dan disebar ke kolam-kolam penggemukan’, kata I Nengah Cadra sebagai ketua BUMDes “Bandem Jagadhita”.
Usaha yang terletak di Banjar Dinas Desa Tengah Bebandem, atau sebelah timur laut Kantor Desa Bebandem ini tidak hanya dilakukan sekali ini saja, tetapi akan terus berlanjut. Setelah bibit pertama ini dipilah ke kolam-kolam penggemukan, baru akan ditebar bibit lagi sebanyak 10.000 ekor. Hal ini dilakukan agar pada saat panen tidak kewalahan atau selalu ada stok lele yang akan dipanen. Kedepanya, usaha ini direncanakan bisa berkembang lagi dengan penyediaan kolam pancing ataupun penyediaan jasa kuliner/rumah makan. Dengan dirintisnya usaha ini diharapkan mengalami perkembangan yang positif sehingga bisa mempekerjakan masyarakat khususnya masyarakat RTS yang ada di Desa Bebandem.
PELAYANAN DESA
Indonesia terkenal dengan keanekaragamann seni, budaya serta adat istiadatnya. Kekayaan akan kebudayaan ini mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Hal ini dibuktikan dengan adanya libur khusus bagi instansi Pemerintahan dan Swasta pada saat perayaan hari besar agama yang ada di Indonesia. Hari raya Galungan yang diperingati setiap 6 (enam) bulan sekali bagi umat hindu juga mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah, khususnya Pemerintah Daerah di Bali. Sesuai dengan surat edaran dari Gubernur Bali perihal Hari Libur Nasinal, Cuti Bersama Dan Dispensasi Hari Raya Suci Agama Hindu Di Bali Tahun 2016 yang di keluarkan tanggal 1 Oktober 2015, ditetapkan hari libur untuk Galungan yang jatuh pada tanggal 7 September 2016 adalah 3 (tiga) hari. “Libur ini dimulai dari tanggal 6 September 2016 sampai tanggal 8 September 2016. Libur pertama adalah libur pada saat hari penampahan Galungan, libur hari kedua untuk Hari Raya Galungan dan libur terakhir dalah libur Umanis Galungan”, kata Sekdes Desa Bebandem yang ditemui diruangan beliau. Libur ini berlaku untuk semua instansi Pemerintahan yang ada di Bali, termasuk juga Kantor Perbekel Bebandem. Jumat (9/9) pelayanan di Kantor Perbekel Bebandem sudah mulai normal kembali, namun pelayanan belum maksimal karena masyarakat yang ingin mendapat pelayanan tidak terlalu ramai dan pelayanan kepada masyarakat diperkirakan akan normal kembali pada hari Senin (13/9). Meskipun belum ramai masyarakat yang ingin mendapat pelayanan, seluruh staf di Kantor Perbekel Bebendem sudah siap memberikan pelayanan kepada masyarakat (lie85).