You are here: Home
^Kembali Ke Atas
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Widya Murti yang terletak di Banjar Dinas Kayuputih, melaksanakan upacara ‘Pemelaspas” gedung PAUD. Upacara ini dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2016, yang bertepatan dengan hari raya purnama. Hari raya purnama dianggap hari baik bagi umat Hindu. Menurut inputbali.com/budaya-bali/makna-hari-purnama-dan-tilem-dalam-hindu, pemujaan dimaksudkan saat purnama ini ditujukan kehadapan Sanghyang Candra dan Sanghyang Ketu sebagai dewa kecemerlangan untuk memohon kesempurnaan dan cahaya suci dari Ida Sanghyang Widhi Wasa dalam berbagai wujud Ista Dewta. Inilah yang menjadi dasar sehingga banyak umat Hindu yang melaksanakan kegiatan upacara keagamaan yang bertepatan dengan hari baik ini.
Pembangunan gedung PAUD yang di ‘pelaspas’ ini dibangun diatas tanah milik Adat/Pauman di banjar adat Kayuputih. Dipilihnya lokasi ini karena jauh dari jalan raya, sehingga keselamatan anak didik bisa lebih terjamin khususnya terhindar dari bahaya kecelakaan kendaraan bermotor. Sebelumnya, dalam melakukan kegiatan PAUD ini meminjam balai banjar milik Banjar Adat Kayuputih. Gedung yang baru dibangun ini memiliki 3 (tiga) ruangan yakni, 1 (satu) Ruang Kelas, 1 (satu) Ruang Guru dan 1 (satu) WC, yang total luas bangunan adalah 53,5. Untuk pendanaan, pembangunan gedung PAUD mendapat bantuan dari Dana Desa Tahun Anggaran 2016 sebesasar Rp. 125.000.000,- (seratus dua puluh lima juta rupiah) dan dana swadaya sebesar Rp. 95.000.000,- (sembilan puluh lima juta rupiah). Dalam acara ini hadir pula Perbekel Bebandem beserta staf desa, BPD, LPM serta tokoh masyarakat dan masyarakat di lingkungan sekitar. Mudah-mudahan dengan adanya pembangunan gedung seperti ini bisa memberikan dampak yang positif bagi masyarakat untuk memajukan pendidikan anak-anaknya dikemudian hari.
LOMBA DESA DAN PENURUNAN KEMISKINAN
DI DESA BEBANDEM
“Desa” kata ini pasti sudah sangat sering kita dengarkan. Apa yang anda pikirkan begitu mendengarkan kata ini?? Sebagian besar orang memiki bayangan dengan persawahan, kabut, udara dingin, banyak anak dan penduduknya yang ketinggalan zaman.Tetapi jangan beranggapan negatif dulu, karena banyak potensi desa yang sudah mulai diperhatikan oleh pemerintah. Mulai dari penataan pemerintahan, peningkatan anggaran desa dan yang peling rutin dilaksanakan adalah pelaksanaan lomba desa baik dari tingkat kabupaten sampai tingkat nasional.
Rabu, (2/5) dilaksanakan lomba desa tingkat kabupaten di kabupaten Karangasem. Desa Bebandem mewakili kecamatan Bebandem untuk mengikuti lomba dan berhasil memperoleh juara I tingkat kabupaten. Dengan demikian, desa Bebandem akan mewakili kabupaten Karangasem dalam lomba desa tingkat provinsi. Penilaian lomba desa tingkat provinsi di desa Bebandem dilakukan tanggal 9 Juni 2016, dan desa Bebandem meraih juara harapan I (pertama).
Selain mengikuti lomba desa, ada juga lomba Desa Berprestasi Menurunkan Kemiskinan Tahun 2016. Masalah kemiskinan adalah masalah yang tidak bisa diselesaikan dalam waktu yang singkat. Banyak faktor yang menyebabkan masyarakat dikategorikan sebagai masyarakat miskin/ kurang mampu. untuk mendorong upaya penurunan angka kemiskinan, Provinsi Bali mengadakan lomba bagi desa yang berprestasi menurukna angka kemiskinannya. Desa Bebandem ikut berpartisipasi dalam lomba ini dan meraih juara III. Juara I diraih desa Dawan Kaler, Klungkung, juara II diraih desa Badeg, Jembrana.
Dari hasil lomba yang diraih desa Bebandem, lusa (23/11) dilaksanakan penyerahan hadiah Lomba Desa Tingkat Provinsi Dan Lomba Desa Berprestasi Menurunkan Kemiskinan Tahun 2016. Penyerahan ini dilakukan di Gedung Mario, Tabanan oleh KepalaBPMPD Provinsi Bali mewakili Gubernur Bali dan didampingi oleh Ibu Gubernur Bali. Acara ini bertepatan dengan peringatan Hari Pangan Sedunia yang dilaksanakan pemerintah Provinsi Bali di Tabanan. Untuk lomba desa tingkat Provinsi, desa Bebandem mendapatkan Piagam Penghargaan serta Dana Pembinaan sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dipotong pajak. Untuk lomba desa berprestasi menurunkan kemiskinan tahun 2016, desa Bebandem mendapatkan Piala, Piagam Penghargaan dan Dana Pembinaan sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dipotong pajak. Salut untuk Desa Bebandem !!!
SOSIALISASI PROGRAM KAKAK ASUH
Bangsa yang besar adalah bangsa yang selalu mengenang jasa para pahlawan dan selalu mengingat sejarah dari bangsa tersebut. Bangsa Indonesia memiliki sejarah yang sangat panjang dari zaman penjajahan, merebut kemerdekaan bahkan mempertahankan kemerdekaan. Bangsa Indonesia pernah dijajah oleh beberapa Negara, seperti Belanda dan Jepang. Pada saat penjajahan terjadi, rakyat Indonesia hidup dalam penindasan dan kesengsaraan. Salah satu hal yang terjadi pada zaman penjajajahan adalah penindasan dalam pendidikan. Pada zaman penjajahan Belanda, rakyat Indonesia khususnya anak-anak tidak diperbolehkan sekolah. Pada zaman itu yang boleh bersekolah adalah anak-anak perempuan dari kaum bangsawan. Karena adanya ketidak adilan ini muncul pahlawan perempuan kita yakni Raden Ajeng Kartini.
Dizaman sekarang yang sudah merdeka, pendidikan mendapat perhatian yang sangat serius dari semua pihak. Semua orang tua akan berusaha sekuat tenaga agar anaknya bisa mendapatkan pendidikan yang setinggi-tingginya. Segala fasilitas dipersiapkan semaksimal mungkin dari pihak sekolah agar mendapatkan siswa yang banyak, karena jumlah sekolah sudah sangat banyak tersebar diberbagai daerah. Kalau pihak sekolah tidak mempunyai suatu keunggulan, maka sekolah tersebut akan kalah bersaing dengan sekolah yang lainnya.
Namun disisi lainnya, ternyata masing ada anak-anak usia sekolah yang masing sangat susah untuk menikmati pendidikan. Di daerah-daerah terpencil anak-anak seerti ini masih banyak dapat kita temui. Jenis permainan yang mereka lakukan diusia anak-anak masih sangat tradisional, berbeda dengan anak-anak yang tinggal di perkotaan yang sudah setiap hari menggunakan teknologi. Perbedaan inilah akhirnya membuat sekumpulan anak-anak Bali mendirikan Yayasan Kakak Asuh Bali yang di pelopori oleh Pande Putu Setiawan.
Program Kakak Asuh adalah sebuah gerakan publik dengan misi membantu pemerintah menuntaskan angka putus sekolah yang cukup tinggi di Pulau Bali. Kakak asuh ini nantinya tidak hanya memberikan bekal rupiah saja, tetapi juga akan melakukan pendampingan serta memberikan semangat bagi anak asuh. Untuk menentukan memberikan bantuan kepada anak asuh, anak asuh akan disurvey terlebih dahulu serta bekerjasama dengan pihak sekolah dan pemerintahan desa setempat. Setiap kakak asuh terdiri dari 5 (lima) orang anggota. Setiap bulan anak asuh akan diberikan bekal Rp. 100.000,- untuk siswa SD dan Rp. 200.000,- untuk siswa SMP, dan kakak asuh ini minimal kontraknya selama 1 (satu) tahun. Jumat (18/11) kakak asuh memberikan sosialisasi di Kantor Perbekel Desa Bebandem. Rombongan ini diterima langsung oleh Perbekel Bebandem. Sosialisasi program ini diikuti oleh staf, keliang banjar dinas, BPD, LPM, staf BUM DESA serta Kepala Sekolah yang ada di perbekelan Bebandem. Kegiatan ini disambut positif oleh Perbekel, dan diharapkan program ini bisa ditindaklanjuti serta memberikan dampak yang positif bagi pendidikan di Desa Bebandem pada khususnya.
RASTRA BULAN NOVEMBER DAN DESEMBER
SUDAH DIDISTRIBUSIKAN KE DESA
Bangsa Indonesia sangat terkenal dengan keindahan alam serta keragaman suku dan budaya. Keramahan masyarakat dan kepedulian antar sesama juga sangat bisa dirasakan di Indonesia. Banyak infrastruktur di pedesaan yang pembangunanya adalah merupakan hasil gotong-royong dari masyarakat sekitar dan juga masyarakat lainya. Namun demikian pihak pemerintah juga tetap memberikan perhatian dan pelayanan kepada masyarakat luas, utamanya adalah kepada masyarakat yang kurang mampu. Pemberian jaminan kesehatan, pendidikan, serta pemberian beras rastra adalah beberapa contoh perhatian pemerintah kepada masyarakat yang kurang mampu.
Pemberian bantuan berupa beras rastra sudah dilakukan pemerintah secara rutin. Masyarakat yang termasuk dalam daftar RTS (rumah tangga sasaran) akan diberikan bantuan beras sebanyak satu kantung (15 kg) setiap bulan untuk setiap rumah tangga. Pemberian bantuan ini didistribusikan melalui BULOG yang bekerjasama dengan dinas sosial dan juga pemerintah desa setempat. Selasa (15/11), bantuan beras rastra sudah didistribusikan di desa Bebandem. “Bulan November ini beras rastra didistribusikan untuk dua bulan, yakni bulan November dan Desember”, ungkap I Made Merta selaku petugas yang membagikan beras rastra. Dengan demikian, masing-masing RTS akan mendapatkan 2 kantung beras (30 kg) dan membayar sebesar Rp. 24.000,- untuk setiap kantungnya. Beras rastra ini sudah mulai dibagikan kepada masyarakat dan dibagikan dengan bantuan tenaga BUM DESA.